Psikologi Manajemen
Definisi :
Untuk mengetahui
apa itu psikologi manajemen, ada baiknya kita mengetahui definisi dari manajemen
dan psikologi terlebih dahulu. Secara etimologis manajemen berasal dari kata
“management” yang artinya ketatalaksanaan, tata pimpinan, dan pengelolaan.
Dalam bahasa Arab istilah manajemen diartikan sebagai an-nizam,
yang merupakan suatu tempat untuk menyimpan segala sesuatu dan penempatan
segala sesuatu pada tempatnya. Sedangkan psikologi sendiri secara etimologi berasal
dari kata dalam bahasa Yunani “psycho” yang artinya jiwa, dan “logos” yang
artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi Psikologi artinya ilmu yang
mempelajari tentang jiwa.
Jadi, psikologi manajemen dapat
diartikan sebagai suatu studi tentang tingkah laku manusia yang terlibat dalam
proses manajemen dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Atau bisa juga diartikan
sebagai ilmu tentang bagaimana mengatur/memenage sumber daya yang ada untuk
memenuhi kebutuhan.
Dari definisi tersebut dapat
dikatakan jika psikologi dan manajemen saling berkaitan. Sebab dengan ditemukan
dan dikembangkannya ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM ternyata
merupakan yang terpenting dari ketiga modal kerja perusahaan manapun. Pasalnya,
ilmu psikologi yg memang berpusat pada manusia, mampu mengintervensi berbagai
faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan
berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang
setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan. Kegiatan intervensi (yg bertujuan untuk
"mengolah" manusia) inilah yg menjadi titik tolak dari kajian ilmu
psikologi manajemen. Hal ini bertujuan agar seluruh kayawan / SDM dari suatu
organisasi/perusahaan mengerti betul akan tugasnya, mampu memberikan informasi
kepada pelanggan atau rekan sekerjanya, dan pada akhirnya membuat karyawan itu
senang pada pekerjaan dan perusahaannya. Berikut 4 fungsi utama dalam
manajemen :
·
Perencanaan
(Planning)
·
Pengorganisasian
(Organizing),
·
Pengarahan
(Actuating/Directing), dan
·
Pengawasan
(Controlling)
Fungsi-fungsi
Manajemen
1. Fore
Casting, adalah kegiatan meramalkan, memproyeksikan, atau mengadakan taksiran
terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang
lebih pasti dapat dilakukan. Misalnya suatu akademi, meramalkan jumlah
mahasiswa yang akan melamar belajar di akademi tersebut. Ramalan tersebut
dengan menggunakan beberapa indikator-indikator, misalnya jumlah lulusan SLTA
dan lain sebagainya.
2. Planning termasuk budgeting. Perencanaan ialah penentuan
serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan.
3. Organizing atau pengorganisasian, adalah keseluruhan aktivitas manajemen
dalam mengelompokkan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta
tanggung jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang
berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang jelas ditentukan
terlebih dahulu.
4. Staffing
atau Asemmbling Resources, merupakan salah satu fungsi
manajemen berupa penyusunan personalia pada sesuatu organisasi sejak dari
merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap petugas
memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
5. Directing
atau Commanding, ialah berfungsi untuk mengkoordinasi kegiatan berbagai
unsur organisasi agar dapat efektif tertuju kepada realisasi tujuan yang
ditetapkan sebelumnya.
Organisasi
Apa itu organisasi?
Banyak tokoh yang mendefinisikan mengenai organsasi,
berikut definisi dari para tokoh tersebut :
1.
Drs. H Malayu S.P. Hasibuan mengartikan organisasi
sebagai proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam
aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan bersama.
2.
Stoner mengartikan suatu pola hubungan-hubungan yang
melalui mana orang-orang dibawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
3. Menurut Pfifner
dan Sherwood, Organisasi sebagai
suatu pola dari cara-cara dalam mana sejumlah orang yang saling berhubungan,
bertemu muka, secara intim dan terkait dalam suatu tugas yang bersifat
kompleks, berhubungan satu dengan yang lainnya secara sadar, menetapkan dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan semula secara sistematis
Dimensi
Organisasi
- Structural : menggambarkan karakteristik internal organisasi
- Formalization tingkat penggunaan dokumen tertulis dalam organisasi yang sebenarnya menggambarkan corak dari perilaku dan kegiatan organisasi. Yaitu sejauhmana organisasi menyandarkan dirinya pada peraturan dan prosedur untuk mengatur perilaku dari para pegawainya
A. Bersifat
eksternal bagi pegawai ->peraturan, prosedur, dan aturan
ditetapkan secara terinci,
dikodifikasi, & dilaksanakan melalui pengawasan langsung.
B. Perilaku
yang diinternalkan, melalui nilai, norma Pola perilaku yg diharapkan bagi pekerjaan & Organisasi. Misal :melalui pelatihan & budaya organisasiSpecialization derajat pembagian kerja/tugas dalam
organisasi
- Standardization derajat kesamaan cara (prosedur)dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan organisasi
- Hierarchy of Authority pola pembagian kekuasaan serta rentang kendali
- Decentralization corak pembagian menurut tingkatan(hirarkhi) dalam organisasi, diperlihatkan oleh jenis keputusan yang boleh ditetapkan pada setiap tingkata
- Sentralisasi, tingkat di mana pengambilan keputusan dikonsentrasikan pada suatu titik tunggal di dalam organisasi
- Complexity banyak kegiatan (sub sistem)dalam organisasi
·
Vertikal: jumlah tingkatan yang ada pada organisasi
·
Horizontal: pembagian kegiatan secara horizontal
·
menjadi
bagian-bagian yang secara vertikal berada pada tingkatan yang sama
- Kompleksitas, mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam organisasi termasuk di dalamnya tingkat spesialisasi atau tingkat pembagian kerja, jumlah tingkatan di dalam hirarki organisasi serta tingkat sejauh mana unit-unit organisasi tersebar secara geografis. Makin tinggi kompleksitas, maka perhatian terhadap masalah-masalah komunikasi,
- Professionalism tingkat pendidikan formalmaupun tidak formal yang secara rata-rata dimiliki oleh anggota organisasi
- Personal Configuration bentuk pembagian anggota organisasi pada bagian-bagian baik secara vertikal maupun secara horizontal
- Contextual : karakteristik keseluruhan organisasi dalam lingkungannya
- Size Ukuran Organisasi: besarnya organisasi, seringkali dinyatakan dengan jumlah anggota organisasi
- Technology Teknologi Organisasi: jenis dari tingkatan teknologi yang digunakan pada sistem produksi suatu organisasi
- Environment Lingkungan: keadaan semua elemen lingkungan yang terdapat di luar batas-batas organisasi terutama yang berpengaruh kuat terhadap organisasi
Manfaat
Organisasi
Mengikuti atau menjadi bagian dari sebuah organisasi
mempunyai dampak sangat besar untuk kehidupan, karena dalam sebuah organisasi
bisa di ibaratkan sebagai masyarakat dalam lingkup kecil. Selalu ada masalah
yang perlu dipecahkan bersama, sikap saling menjaga dan bertanggungjawab
terhadap keutuhan anggota atau pun mempertahankan sebuah kelompok, memberikan
gambaran sebuah perjuangan panjang, dan ini akan sangat membantu ketika dalam
penyelesaian masalah atau memberikan masukan kepada masyarakat dalam lingkup
luas.
Selain
itu beberapa manfaat lain yang bisa diperoleh dalam sebuah organisasi antara
lain :
1. Tercapainya sebuah tujuan : Organisasi dibentuk dari tujuan-tujuan bersama yang berkaitan, maka pencapaian tujuan yang dilakukan oleh orang banyak atau dalam artian anggota sebuah kelompok lebih berpeluang untuk mencapai tujuan yang lebih maksimal dan efektif.
2. Melatih mental bicara di publik : mental berbicara didepan umum tidak setiap orang bisa peroleh dengan mudah, harus dengan pelatihan lama dan berkala. Sebuah organisasi, kelompok belajar, atau kelompok studi ilmiah bagi para mahasiswa adalah sebuah wadah yang tepat untuk pengembangan public speaking.
3. Mudah memecahkan masalah : karena dalam sebuah organisasi permasalahan adalah hal yang sangat sering terjadi, entah karena perbedaan pendapat atau permasalahan dalam segi fiskal sebuah kelompok. Pemecahan dari setiap permasalahan yang ada mengajarkan bagaimana harus bersikap dan menyikapi permasalahan yang ada dalam kehidupan masyarakat yang lebih kompleks dan majemuk.
Komunikasi
komunikasi adalah sutu proses di dalam
upaya membangun saling pengertian. Dalam suatu organisasi biasanya selalu
menekankan bagaimana pentingnya sebuah komunikasi antar anggota organisasi
untuk menekan segala kemungkinan kesalahpahaman yang bisa saja terjadi. Berikut
definisi komunikasi menurut para ahli :
·
Carl I. Hovland, Komunikasi adalah proses dimana
seseorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan
lambang-lambang bahasa (verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku
orang lain
·
William Albig, Komunikasi adalah proses sosial, dalam
arti pelemparan pesan/lambang yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh
pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan
·
A. Winnet, omunikasi merupakan proses pengalihan
suatu maksud dari sumber kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri
aktivitas, rangkaian atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut
Dimensi Komunikasi
ü Komunikasi sebagai proses
Jika komunikasi dipandang sebagai proses, komunikasi
yang dimaksud adalah suatu kegiatan yang berlangsung secara dinamis. Sesuatu
yang didefinisikan sebagai proses berarti unsur-unsur yang ada didalamnya
bergerak aktif dinamis dan tidak tetap. Dan dikatakan proses pun juga berarti
unsur-unsurnya memang bersifat aktif. Mari kita menelaah dari konteks
komunikasi antarpribadi dengan komunikasi massa mana yang disebut proses.
ü Komunikasi sebagai simbolik
Simbol dapat dinyatakan dalam bentuk bahasa lisan atau
tertulis (Verbal) maupun melalui isyarat
– isyarat tertentu (non- Verbal).
ü Komunikasi sebagai sistem
Sistem sering kali didefinisikan sebagai suatu
aktivitas dimana semua komponen atau untuk yang mendukungnya saling
berinteraksi satu sama lain dalam menghasilkan luaran atau dengan kata lain
seperangkat komponen yang bergantung artinya mengikuti permainan yang ada,
sistem terbagi atas 2 :
• Sistem terbuka : dimana prosesnya terbuka dan pengaruh lingkungan yang ada
disekitarnya.
• Sistem tertutup : prosesnya tertutup dari pengaruh luar (lingkungan).
• Sistem tertutup : prosesnya tertutup dari pengaruh luar (lingkungan).
ü Komunikasi
sebagai transaksional
Komunikasi tidak
pernah terjadi tampa melibatkan orang lain, dalam proses yang demikian akan
timbul action dan interaction diantara para pelaku komunikasi.
ü
Komunikasi
sebagai aktivitas sosial
Hubungan antar
sesama manusia, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya atau untuk kepentingan
aktualitas diri dalam membicarakan masalah-masalah politik, sosial, budaya,
seni dan teknologi
ü Komunikasi sebagai multidimensional
Kalau komunikasi dilihat dari perspektif
multidimensional ada 2 tingkatan yang dapat diidentifikasikan yakni dimensi isi
(contet dimension) dan dimesi hubungan (relationship dimension). Dimensi isi :
lebih menunjukkan pada kata, bahasa dan informasi yang dibawa pesan. Jadi
seperti orang madura berbicara dengan orang jawa pasti bahasa yang mereka
gunakan pun juga berbeda disinilah dimensi isi menunjukkan hal tersebut dalam
komunikasi.
Sumber
:
Stoner A.F James dan R . Edward Freeman. Manajemen
edisi ke lima. University of Virginia 1995.
http://salsaakbar.blogspot.com/2012/12/makalah-psikologi-manajemen.html
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080827094634AAWg54B
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080827094634AAWg54B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar