Sabtu, 23 Maret 2013

Tulisan 2 (Teori Kepribadian Sehat)


Dalam ilmu pikologi kita mengenal banyak sekali teori, diantara berbagai teori tersebut ada satu teori yang berhubungan erat dengan kesehatan, kepribadian, sekaligus mental manusia. Teori itu disebut dengan Teori kepribadian sehat. Karena terdapat banyak aliran dalam psikologi, definisi atau karakteristik kepribadian sehat itu sendiri pun secara otomatis berbeda-beda, dalam hal ini kepribadian sehat dijabarkan berdasarkan tiga mazhab besar psikologi, yaitu Aliran psikoanalisa, Behavioristik dan Humanistik. Sebelum masuk pada pembahasan kepribadian sehat menurut tiga mazhab, pastinya banyak yang bertanya-tanya, pribadi yang sehat tuh seperti apa sih?, jadi begini → Pribadi yang sehat adalah pribadi yang matang, yaitu pribadi yang tidak dikontrol oleh trauma dan konflik masa lalu. Pribadi ini didorong ke depan oleh suatu visi dan misi itu mempersatukan kepribadiaannya serta membawanya melewati tantangan demi tantangan yang terus bertambah. Kebahagiaan bukan merupakan tujuan utama. Kebahagiaan hanyalah merupakan hasil sampingan dari proses mencapai tujuan. Pribadi ini akan terus berusaha mencari motif-motif dan tujuan baru begitu tujuan lamanya tercapai.
(Sumber : Schultz, Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta : Penerbit Kanisius). 

Setelah mengetahui apa itu pribadi sehat, berikut penjelasan mengenai kepribadian sehat menurut tiga mazhab :
1.      Aliran Psikoanalisa
Menurut Sigmund Freud, perilaku manusia merupakan hasil tiga sub sistem dalam kepribadian manusia yang disebutnya Id, Ego, Superego. Id adalah kepribadian yang menyimpan dorongan-dorogan biologis manusia, sementara Ego berfungsi menjembatanai tuntutan-tuntutan Id dengan realitas di dunia luar dan Superego adalah “polisi kepribadian yang mewakili dunia luar. Secara singkat, dalam psikoanalisis perilaku manusia merupakan interaksi antara komponen biologis (Id), komponen psikologis (Ego) dan komponen sosial (Superego) sehingga dapat dikatakan kepribadian yang sehat adalah pribadi yang mampu menyeimbangkan komponen-komponen tersebut.
(Sumber :  Rochman, K.L. 2010. Kesehatan Mental. Purwokerto : Fajar Media Press)

2.      Aliran Behavioristik
Behavioralisme lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme (yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif) dan juga psikoanalisa yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tampak. Menurut kaum behavioralis prilaku manusia dikendalikan oleh faktor lingkungan dan organisme dilahirkan tanpa sifat-sifat sosial atau psikologis. Sementara kaum empirismi mengatakan manusia tidak mempunyai warna mental.
           
3.      Aliran Humanistik
          Menurut Fromm pedoman kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat internal dan individual. Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok untuk berfungsi sepenuhnya dan menyingkap seluruh kepribadian, tingkah laku yang menghasilkan rasa persetujuan dan kebahagiaan dari dalam. Jadi, kepribadian sehat dan produktif memimpin dan mengatur diri sendiri.
(Sumber : Semiun, Y. (2006). Kesehatan Mental 1. Yogyakarta: Kanisius)


         Menurut Abraham Maslow pribadi atau individu yang sehat berbeda, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif dengan orang-orang lain berhubung dengan apa yang mendorong mereka. Hal ini menyebabkan maslow mengemukakan teori radikal, dia menyebut teori ini “metamotivation”. Menurutnya orang-orang yang neourotis dan orang-orang yang memiliki kesehatan jiwa yang normal berjuang untuk memuaskan kebutuhan yang lebih rendah, sebaliknya orang-orang yang sangat sehat memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi : memenuhi potensi-potensi mereka dan mengetahui serta memahami dunia sekitar mereka. Dalam hal ini metamotivation  orang tidak berusaha memperbaiki kekurangan-kekurangan atau mereduksi tegangan. Tujuannya ialah memperkaya dan memperluas pengalaman hidup, meningkatkan kesenangan dan kegenbiraan yang luar biasa dalam hidup.

(Sumber: Schultz, Duane. 1991. Psikologi pertumbuhan. Yogyakarta: Kanisius)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar