Hari itu,,
udara berpendar mengelilingi bumi
meniupkan atmosfer sesak yang kemudian menelusup masuk mlalui pori-pori tubuh. . .
Tempat itu,,
menceritakan tentang besitan yang tergurat gamang di celah hati semanis saccartum. . .
Cahaya itu,,
mengibaskan lesatan ampuh menusuk mata memekakan pikiran
membentuk monosakarida lalu larut dalam embun di retina. . .
Suara itu,,
memekikkan kilat seperti termoseting tahan panas
sukar melunak meski merapuh. . .
Hati itu,,
menyerupai polistirena, kaku dan rapuh
sampai pada titik tertinggi, leburan itu pun membuncah meraup tekanan etena. . .
Hari itu,,
kurasa makromolekul melumat dalam tubuhku. . .
By : Khairunnisa Nurul Fadillah ^^
udara berpendar mengelilingi bumi
meniupkan atmosfer sesak yang kemudian menelusup masuk mlalui pori-pori tubuh. . .
Tempat itu,,
menceritakan tentang besitan yang tergurat gamang di celah hati semanis saccartum. . .
Cahaya itu,,
mengibaskan lesatan ampuh menusuk mata memekakan pikiran
membentuk monosakarida lalu larut dalam embun di retina. . .
Suara itu,,
memekikkan kilat seperti termoseting tahan panas
sukar melunak meski merapuh. . .
Hati itu,,
menyerupai polistirena, kaku dan rapuh
sampai pada titik tertinggi, leburan itu pun membuncah meraup tekanan etena. . .
Hari itu,,
kurasa makromolekul melumat dalam tubuhku. . .
By : Khairunnisa Nurul Fadillah ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar