Pages

Jumat, 25 Oktober 2013

Psikologi Manajemen : Psikologi Manajemen, Organisasi, dan Komunikasi


Psikologi Manajemen

Definisi :
Untuk mengetahui apa itu psikologi manajemen, ada baiknya kita mengetahui definisi dari manajemen dan psikologi terlebih dahulu. Secara etimologis manajemen berasal dari kata “management” yang artinya ketatalaksanaan, tata pimpinan, dan pengelolaan. Dalam bahasa Arab istilah manajemen diartikan sebagai an-nizam, yang merupakan suatu tempat untuk menyimpan segala sesuatu dan penempatan segala sesuatu pada tempatnya. Sedangkan psikologi sendiri secara etimologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani “psycho” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi Psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
            Jadi, psikologi manajemen dapat diartikan sebagai suatu studi tentang tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses manajemen dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Atau bisa juga diartikan sebagai ilmu tentang bagaimana mengatur/memenage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan.
            Dari definisi tersebut dapat dikatakan jika psikologi dan manajemen saling berkaitan. Sebab dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM ternyata merupakan yang terpenting dari ketiga modal kerja perusahaan manapun. Pasalnya, ilmu psikologi yg memang berpusat pada manusia, mampu mengintervensi berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan. Kegiatan intervensi (yg bertujuan untuk "mengolah" manusia) inilah yg menjadi titik tolak dari kajian ilmu psikologi manajemen. Hal ini bertujuan agar seluruh kayawan / SDM dari suatu organisasi/perusahaan mengerti betul akan tugasnya, mampu memberikan informasi kepada pelanggan atau rekan sekerjanya, dan pada akhirnya membuat karyawan itu senang pada pekerjaan dan perusahaannya. Berikut 4 fungsi utama dalam manajemen :
·         Perencanaan (Planning)
·         Pengorganisasian (Organizing),
·         Pengarahan (Actuating/Directing), dan
·         Pengawasan (Controlling)
Fungsi-fungsi Manajemen
1.  Fore Casting, adalah kegiatan meramalkan, memproyeksikan, atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti dapat dilakukan. Misalnya suatu akademi, meramalkan jumlah mahasiswa yang akan melamar belajar di akademi tersebut. Ramalan tersebut dengan menggunakan beberapa indikator-indikator, misalnya jumlah lulusan SLTA dan lain sebagainya.
2. Planning termasuk budgetingPerencanaan ialah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan.
3. Organizing atau pengorganisasianadalah keseluruhan aktivitas manajemen dalam mengelompokkan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang jelas ditentukan terlebih dahulu.
4.  Staffing atau Asemmbling Resourcesmerupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada sesuatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
5.  Directing atau Commanding, ialah berfungsi untuk mengkoordinasi kegiatan berbagai unsur organisasi agar dapat efektif tertuju kepada realisasi tujuan yang ditetapkan sebelumnya.


Organisasi
Apa itu organisasi?
            Banyak tokoh yang mendefinisikan mengenai organsasi, berikut definisi dari para tokoh tersebut :
1.      Drs. H Malayu S.P. Hasibuan mengartikan organisasi sebagai proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan bersama.
2.      Stoner mengartikan suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang dibawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
3.      Menurut Pfifner dan Sherwood, Organisasi sebagai suatu pola dari cara-cara dalam mana sejumlah orang yang saling berhubungan, bertemu muka, secara intim dan terkait dalam suatu tugas yang bersifat kompleks, berhubungan satu dengan yang lainnya secara sadar, menetapkan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan semula secara sistematis
Dimensi Organisasi
  • Structural : menggambarkan karakteristik internal organisasi      
  • Formalization tingkat penggunaan dokumen tertulis dalam organisasi yang sebenarnya menggambarkan corak dari perilaku dan kegiatan organisasi. Yaitu sejauhmana organisasi menyandarkan dirinya pada peraturan dan prosedur untuk mengatur perilaku dari para pegawainya

A. Bersifat eksternal bagi pegawai  ->peraturan, prosedur, dan aturan ditetapkan     secara  terinci, dikodifikasi, & dilaksanakan melalui pengawasan langsung.
B. Perilaku yang diinternalkan, melalui nilai, norma Pola perilaku yg diharapkan bagi pekerjaan & Organisasi.  Misal :melalui pelatihan & budaya organisasiSpecialization derajat pembagian kerja/tugas dalam organisasi
  •      Standardization derajat kesamaan cara (prosedur)dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan organisasi
  •      Hierarchy of Authority pola pembagian kekuasaan serta rentang kendali
  •     Decentralization corak pembagian menurut tingkatan(hirarkhi) dalam organisasi, diperlihatkan oleh jenis keputusan yang boleh ditetapkan pada setiap tingkata
  •     Sentralisasi, tingkat di mana pengambilan keputusan dikonsentrasikan pada suatu titik  tunggal di dalam organisasi
  •      Complexity banyak kegiatan (sub sistem)dalam organisasi

·                        􀂃 Vertikal: jumlah tingkatan yang ada pada organisasi
·                 􀂃 Horizontal: pembagian kegiatan secara horizontal
·                    menjadi bagian-bagian yang secara vertikal berada pada tingkatan yang sama
  •      Kompleksitas, mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam organisasi termasuk di dalamnya tingkat spesialisasi atau tingkat pembagian kerja, jumlah tingkatan di dalam hirarki organisasi serta tingkat sejauh mana unit-unit organisasi tersebar secara geografis. Makin tinggi kompleksitas, maka perhatian terhadap masalah-masalah komunikasi,
  •      Professionalism tingkat pendidikan formalmaupun tidak formal yang secara  rata-rata dimiliki oleh anggota organisasi
  •     Personal Configuration bentuk pembagian anggota organisasi pada bagian-bagian baik secara vertikal maupun secara horizontal
  •      Contextual :  karakteristik keseluruhan organisasi dalam lingkungannya
  •      Size Ukuran Organisasi: besarnya organisasi, seringkali dinyatakan dengan jumlah anggota organisasi
  •      Technology Teknologi Organisasi: jenis dari tingkatan teknologi yang digunakan pada sistem produksi suatu organisasi
  •       Environment Lingkungan: keadaan semua elemen lingkungan yang terdapat di luar batas-batas organisasi terutama yang berpengaruh kuat terhadap organisasi


Manfaat Organisasi
Mengikuti atau menjadi bagian dari sebuah organisasi mempunyai dampak sangat besar untuk kehidupan, karena dalam sebuah organisasi bisa di ibaratkan sebagai masyarakat dalam lingkup kecil. Selalu ada masalah yang perlu dipecahkan bersama, sikap saling menjaga dan bertanggungjawab terhadap keutuhan anggota atau pun mempertahankan sebuah kelompok, memberikan gambaran sebuah perjuangan panjang, dan ini akan sangat membantu ketika dalam penyelesaian masalah atau memberikan masukan kepada masyarakat dalam lingkup luas.

Selain itu beberapa manfaat lain yang bisa diperoleh dalam sebuah organisasi antara lain :

1. Tercapainya sebuah tujuan : Organisasi dibentuk dari tujuan-tujuan bersama yang  berkaitan, maka pencapaian tujuan yang dilakukan oleh orang banyak atau dalam artian anggota sebuah kelompok lebih berpeluang untuk mencapai tujuan yang lebih maksimal dan efektif.

2. Melatih mental bicara di publik : mental berbicara didepan umum tidak setiap orang bisa peroleh dengan mudah, harus dengan pelatihan lama dan berkala. Sebuah organisasi, kelompok belajar, atau kelompok studi ilmiah bagi para mahasiswa adalah sebuah wadah yang tepat untuk pengembangan public speaking.

3. Mudah memecahkan masalah : karena dalam sebuah organisasi permasalahan adalah hal yang sangat sering terjadi, entah karena perbedaan pendapat atau permasalahan dalam segi fiskal sebuah kelompok. Pemecahan dari setiap permasalahan yang ada mengajarkan bagaimana harus bersikap dan menyikapi permasalahan yang ada dalam kehidupan masyarakat yang lebih kompleks dan majemuk.

Komunikasi
komunikasi adalah sutu proses di dalam upaya membangun saling pengertian. Dalam suatu organisasi biasanya selalu menekankan bagaimana pentingnya sebuah komunikasi antar anggota organisasi untuk menekan segala kemungkinan kesalahpahaman yang bisa saja terjadi. Berikut definisi komunikasi menurut para ahli :
·      Carl I. Hovland, Komunikasi adalah proses dimana seseorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain
·      William Albig, Komunikasi adalah proses sosial, dalam arti pelemparan pesan/lambang yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan
·      A. Winnet, omunikasi merupakan proses pengalihan suatu maksud dari sumber kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut

Dimensi Komunikasi
ü  Komunikasi sebagai proses
Jika komunikasi dipandang sebagai proses, komunikasi yang dimaksud adalah suatu kegiatan yang berlangsung secara dinamis. Sesuatu yang didefinisikan sebagai proses berarti unsur-unsur yang ada didalamnya bergerak aktif dinamis dan tidak tetap. Dan dikatakan proses pun juga berarti unsur-unsurnya memang bersifat aktif. Mari kita menelaah dari konteks komunikasi antarpribadi dengan komunikasi massa mana yang disebut proses.
ü   Komunikasi sebagai simbolik
Simbol dapat dinyatakan dalam bentuk bahasa lisan atau tertulis (Verbal) maupun  melalui isyarat – isyarat tertentu (non- Verbal).
ü  Komunikasi sebagai sistem
Sistem sering kali didefinisikan sebagai suatu aktivitas dimana semua komponen atau untuk yang mendukungnya saling berinteraksi satu sama lain dalam menghasilkan luaran atau dengan kata lain seperangkat komponen yang bergantung artinya mengikuti permainan yang ada, sistem terbagi atas 2 :

• Sistem terbuka : dimana prosesnya terbuka dan pengaruh lingkungan yang ada
                             disekitarnya.
• Sistem tertutup : prosesnya tertutup dari pengaruh luar (lingkungan).
ü   Komunikasi sebagai transaksional
Komunikasi tidak pernah terjadi tampa melibatkan orang lain, dalam proses yang demikian akan timbul action dan interaction diantara para pelaku komunikasi.
ü  Komunikasi sebagai aktivitas sosial
Hubungan antar sesama manusia, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya atau untuk kepentingan aktualitas diri dalam membicarakan masalah-masalah politik, sosial, budaya, seni dan teknologi
ü  Komunikasi sebagai multidimensional
Kalau komunikasi dilihat dari perspektif multidimensional ada 2 tingkatan yang dapat diidentifikasikan yakni dimensi isi (contet dimension) dan dimesi hubungan (relationship dimension). Dimensi isi : lebih menunjukkan pada kata, bahasa dan informasi yang dibawa pesan. Jadi seperti orang madura berbicara dengan orang jawa pasti bahasa yang mereka gunakan pun juga berbeda disinilah dimensi isi menunjukkan hal tersebut dalam komunikasi.


Sumber :
Stoner A.F James dan R . Edward Freeman. Manajemen edisi ke lima. University of Virginia 1995.


Kamis, 10 Oktober 2013

Biografi



Khairunnisa Nurul Fadillah, lahir di Jakarta 03 Desember 1993. Anak pertama dari tiga bersaudara. Ia sempat mengenyam pendidikan di TK Puspita Mekar Jakarta Timur, SDN Ciomas 02 Bogor, SMPN 01 Ciomas dan SMA Rimba Madya Bogor. Saat ini ia sedang menempuh sekaligus melanjutkan pendidikannya di Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Karena kecintaannya terhadap sosial dan psikologi, ia dan salah seorang sahabatnya mendirikan sebuah komunitas sosial yang diberi nama Pita Merah, dengan membawa misi “membumikan hati nurani dengan aksi nyata” Pita Merah yang baru berdiri Agustus lalu tersebut sudah beberapa kali mengadakan aksi sosial, seperti mengunjungi para pengungsi rohingya di LBH Jakarta, menjadi guru tamu di sekolah MASTER Depok, mengadakan aksi di dunia maya untuk mesir dengan tujuan “agar dunia tahu, agar dunia tidak buta” dan yang sabtu 5 oktober lalu baru dilakukan, mengikuti Festival Gerakan Indonesia Mengajar (FGIM) sebagai relawan kerja bakti. Kedepannya ia berharap Pita Merah bisa terus berkembang dan memiliki anak binaan.
Semasa kecil, Khairunnisa Nurul Fadillah yang biasa di panggil Icha adalah anak yang pendiam, cengeng dan jahil. Hobinya semasa kecil adalah menonton film kartun bertemakan kepahlawanan dan film laga, seperti sailormoon, power rangers dan wiro sableng. Film wiro sableng yang sering ia tonton semasa kecil pun pada akhirnya harus mengantar tubuh mungilnya ke Unit Gawat Darurat (UGD) sebuah Rumah Sakit di bilangan Jakarta Timur, karena selain menonton, ia juga hobi meniru adegan dalam film yang ia tonton, termasuk adegan ‘terbang’ di film wiro sableng yang sukses mengukir tujuh jahitan di dagunya yang robek akibat melompat dari kursi. Setelah menjalani perkuliahan selama beberapa semester di Fakultas Psikologi, ia kini tahu kalau hobinya meniru apa yang ia lihat sewaktu kecil adalaah hal lazim yang dilakukan anak-anak seusianya. Sebab anak-anak adalah seorang peniru ulung. Ia sadar betul bahwa media dapat berpengaruh besar terhadap tumbuh kembang mental dan perilaku anak.
Mahasiswi berusia 19 tahun yang juga memiliki hobi mengkoleksi perangko, menonton pertandingan sepakbola, membaca dan menulis ini, memiliki cita-cita untuk menjadi seorang psikolog klinis anak sekaligus penulis. Meskipun ia baru pernah menjuarai satu lomba menulis di kampusnya, tapi impian menjadi psikolog yang pandai ‘mengobati’ lewat tulisan masih akan terus ia perjuangkan sampai semesta benar-benar menyaksikan ‘cita’nya mewujud. Selain megidolakan dan terinspirasi dari beberapa penulis hebat, diantaranya Andrea Hirata, Paulo Coelho, Darwis Tere Liye, Salim A Fillah, dr. Ang Swee Chai dan Felix Siauw, mahasiswi berkerudung ini pun sangat terinspirasi dan mengidolakan guru bimbingan belajarnya sewaktu SMP di bimbingan belajar ABABIL, yaitu Bu Irna. Menurutnya Bu Irna adalah guru tersabar yang pernah menghadapinya, dari Bu Irna pula lah ia mulai mengenal arti ‘impian dan cita’ yang sebenarnya, lagi-lagi meskipun ia belum bisa menebus mimpinya menjadi seorang mahasiswi di Universitas Indonesia pada Bu Irna, ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa kelak ia akan bisa memeluk mimpinya yang lain dan berada pada dunia mimpinya yang ia wujudkan di dunia nyata, kelak jika semuanya terwujud, punggung tangan Bu Irna akan menjadi punggung tangan ketiga setelah kedua orangtuanya yang akan ia ciumi. “Berdoa, percaya dan semangat. Lakukan yang terbaik dan jadi yang terhebat” itulah prinsip yang selalu ia gaungkan. Beberapa tulisan Khairunnisa Nurul Fadillah bisa dilihat di khairunnisanf.tumblr.com atau khanfa.tumblr.com.