Some might say this world today shows
Beberapa orang mengatakan dunia ini memperlihatkan
God’s left us to our mistakes oh
Tuhan meninggalkan kita untuk kesalahan kita oh
He has never been so far away
Sebenarnya DIA tidak pernah menjauh
Some might say
Beberapa orang mengatakan begitu
How could any father stand
Bagaimana mungkin seorang “ayah” akan tahan
To see his children across so many lands
Melihat anak-anaknya di seluruh daratan
Suffer so and give no helping hand
Begitu nenderita dan tidak ada pertolongan
No helping hand
Tidak ada pertolongan
And somewhere tonight
Dan di suatu tempat,malam ini
Far away and out of sight
Sangat Jauh dan jauh dari pandangan
There’s a child that’s too weak to cry
Ada seorang anak kecil yang bahkan terlalu lemah untuk menangis
Look deep in those eyes
Tataplah mata itu
Can’t you see him in disguise?
tak dapatkah kau melihatNYA?
Reaching out to the heart that’s in you and I
Yang tengah meraih hati dalam dirimu dan diriku
In every tear
Dalam setiap air mata
That is where
Dimanapun
He is there
DIA ada
He’s the hand that wipes that brow
DIA lah sang tangan yang mengusap kening itu
He’s the tear that trickles down
DIA lah air mata yang menetes itu
Upon the face that cries without a sound
Pada wajah yang menangis tanpa suara
‘We need you now’
“Kami butuh kalian saat ini”
What a simple choice to make
Sungguh suatu pilihan yang mudah untuk diambil
Between what you give and what you take
Antara apa yang kau beri dan apa yang kau ambil
When what you give
Sementara apa yang kau berikan
Such precious life would save
Merupakan sesuatu yang berharga yang bisa menyelematkan kehidupan
Life would save
Kehidupan dapat terselamatkan
And somewhere inside
Dan disuatu tempat di dalam hati
There’s a part of you asks why
Ada satu sisi dari dirimu yang bertanya mengapa
Would he leave so many so far behind
Akankah DIA meninggalkan kita begitu jauhnya?
Look deep in those eyes
Tataplah mata itu
Can’t you see him in disguise?
tak dapatkah kau melihatNYA dalam samaran?
Reaching out to the heart that’s in you and I
Yang tengah meraih hati dalam dirimu dan diriku
In every tear
Dalam setiap air mata
That is where
Dimanapun
He is there
DIA ada
Look again don’t hide your eyes
Lihatlah lagi, jangan sembunyikan matamu
He is there in disguise
DIA ada disana dalam samaran
Reaching out to you and I
Meraihmu dan aku
He is there in every tear
DIA ada disana dalam setiap air mata
Not far away he’s right here
Tidak jauh, DIA ada disini
Oh how could he be more near
OH…dengan cara apa lagi agar dia lebih dekat?
Pages
▼
Senin, 19 Maret 2012
Rabu, 14 Maret 2012
Fenomena Aurora
Apa itu Aurora?
Ada berbagai mitos yang berkembang mengenai Aurora, diantaranya yaitu mitos Orang-orang kuno yang mempercayai bahwa aurora adalah perantara mereka untuk dapat melihat pasukan perang, karena mereka dapat melihat pasukan perang tersebut di dalam cahaya aurora. Orang-orang kuno juga menghubung-hubungkan munculnya fenomena alam itu dengan penyakit dan peperangan. Aurora berwarna merah terang pernah dianggap sebagai “kolam darah” para pejuang yang gugur dalam peperangan. di North Country, Inggris, aurora dikenal sebagai “lembing terbakar”. Sebelum revolusi perancis meletus, sebuah aurora muncul. Penduduk Skotlandia dan Inggris mengaku mendengar suara pertempuran dan melihat peperangan di angkasa. Pada tanggal 24 Februari 1716, berbarengan dengan kematian James Ratcliffe, Earl Derwentwater terakhir, muncul aurora berwarna merah terang dan bergerak cepat di langit. Sejak saat itu aurora itu dikenal sebagai “Cahaya Lord Derwenwater”.
Terlepas dari berbagai mitos dan spekulasi yang beredar, sebenarnya fenomena aurora ini sudah banyak menarik perhatian beberapa ilmuan untuk menelitinya lebih lanjut, jauh sebelum mitos-mitos itu berkembang. Nama aurora sebenarnya diambil dari nama dewi fajar romawi kuno, nama tersebut pertama kali dipakai oleh Pierre Gassend, seorang ilmuwan dari abad ke-17. Sedangkan Istilah aurora borealis pertama kali digunakan oleh Galileo Galilei pada tahun 1619. Galilei sudah lama mempelajari cahaya-cahaya yang menakjubkan tersebut, galileo galilei pun mengungkapkan hal yang menyebabkan terjadinya aurora, menurutnya aurora disebabkan oleh pantulan sinar matahari pada lapisan atmosfer atas. kemudian trio Norwegia, yaitu Lars Vegard, Kristian Birkeland dan Carl Stxrmer juga melakukan penelitian mengenai aurora. Vegard adalah orang pertama yang memetakan warna aurora. Ia menggunakan spektrograf untuk mencatat panjang gelombang dan warna aurora. Menurut perhitungannya, warna hijau aurora mempunyai panjang gelombang 558 x 10E-9 m. Birkeland menyusun teori yang menjelaskan fenomena aurora borealis pada tahun 1896. Sebagian besar teorinya yang telah diuji di laboratorium tersebut, masih dipakai hingga sekarang. Birkeland dapat menciptakan aurora dengan membombardir bola logam yang mengandung elektromagnet (berperan sebagai bumi) dengan elektron (berperan angin matahari). Ia juga menyusun serangkaian perhitungan teoritis. Arus listrik di atmosfer kini dikenal sebagai arus Birkeland.
Lalu Stxrmer melanjutkan perhitungan teoritis Birkeland. Menurut Stxrmer, ada daerah seperti sabuk di sekeliling bumi dimana partikel-partikel akan saling memantul diantara kedua kutub. Beberapa tahun kemudian, daerah ini kemudian diukur dari satelit oleh ahli fisika Amerika bernama James Van Allan. Daerah ini kini dikenal sebagai sabuk Van Allen. Stxrmer juga meramalkan tinggi aurora borealis, yaitu sekitar 80-130 km, dengan cara membandingkan foto posisinya dengan bintang-bintang (Sumber http://bama_online.tripod.com/aurora.html).
Jadi kesimpulannya, Aurora merupakan kenampakan atau fenomena alam yang indah dan cantik, berupa pita-pita cahaya dengan berbagai warna, biasanya berwarna hijau, kuning, biru atau merah tua. Aurora sering terlihat di Kutub Utara dan kutub selatan Bumi. Aurora yang muncul di kutub utara disebut Aurora Borealis atau Northern Light sementara yang muncul di Kutub selatan disebut Aurora Australis. Aurora juga bukanlah mitos semata, melainkan kejadian alam dengan serangkaian proses yang menghasilkan cahaya cantik, terdiri dari partikel-partikel magnetik yang tercipta akibat pantulan sinar matahari dan dikemas oleh alam secara sempurna.